Kongres Nasional Komunitas Sejarah II – 2018, agenda akbar silaturahmi dan diskusi komunitas sejarah di Indonesia diselenggarakan pada tanggal 26 – 28 Oktober 2018, bertempat di Padepokan Batara Guru, Desa Bringin, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri. Kegiatan ini diikuti perwakilan dari 84 Komunitas yang berhasil lolos seleksi panitia. Penyelenggara gelaran ini yaitu dari Komunitas Pelestari Sejarah Budaya Kadhiri “PASAK’, mensyaratkan kepada komunitas calon peserta kongres untuk membuat makalah mengenai kegiatan dan permasalahan serta kendala yang dihadapi , serta solusi yang ditawarkan oleh komunitas. Yayasan Kereta Anak Bangsa (Y-KAB) sebagai lembaga yang turut beraktivitas di bidang pelestarian aset bersejarah perkeretaapian Indonesia, berkesempatan untuk menghadiri dan berpartisipasi di Kongres ini.
Kegiatan Kongres dibuka secara resmi pada Jumat malam, 26 Oktober 2018 oleh Bapak Muhammad Iqbal, Kasi Program dan Evaluasi Direktorat Sejarah, Ditjen Kebudayaan Kemendikbud RI. Acara pembukaan yang diadakan di lapangan Desa Bringin berlangsung meriah, dihadiri oleh peserta kongres, aparat Pemda dan masyarakat desa. Selain acara kongres pada saat yang sama diadakan pula kegiatan Festival Kampung Madu. Ternyata desa ini adalah salah satu sentra penghasil madu di Kediri, hampir setiap rumah beternak lebah madu. Desa Bringin ini bersebelahan dengan Kampung Inggris, sehingga selain beternak lebah sebagian penduduk juga menyediakan jasa penyewaan kamar kepada para peserta kursus yang belajar di Kampung Inggris.
Kegiatan Kongres dilaksanakan secara penuh pada hari Sabtu 27 Oktober 2018, berlangsung dari pagi hingga malam hari. Acara kongres diawali dengan paparan dari tim Direktorat Sejarah, yang diwakili oleh Bapak Iqbal dan Bapak Martin. Selanjutnya sidang melakukan pemilihan presidium untuk memimpin jalannya kongres. Sesuai kesepakatan terpilih Bapak Kris Adji (Gresik), Bapak Minta Harsana (Kandang Kebo) dan Ibu Ratu Farah Diba (Depok Heritage) sebagai Presidium 1, 2 dan 3. Setelah melalui diskusi yang cukup seru, syukur alhamdulillah pada akhirnya peserta kongres sepakat untuk membuat usulan dan rekomendasi hasil kongres untuk disampaikan pada Kongres Nasional Kebudayaan yang akan dilaksanakan di Jakarta pada awal Desember 2018. Sebelum penutupan kongres diadakan pemilihan lokasi kongres pada tahun 2020 nanti, yang akhirnya dicapai kata sepakat akan dilaksanakan di kota Pontianak, Kalimantan Barat.
Rangkaian acara kongres dilanjutkan dengan pelaksanaan Seminar Sejarah “Komunitas Masyarakat Dalam Pelestarian Peninggalan Sejarah” yang dilaksanakan di Pendopo Kabupaten Kediri. Seminar setengah hari ini menampilkan pembicara antara lain Bapak Agus Widiatmoko, Bapak Andi Muhammad Said dan Bapak Goenawan A. Sambodo. Selanjutnya para peserta kongres melanjutkan kegiatan dengan melakukan kunjungan ke Museum Airlangga, Goa Selomangleng dan ditutup dengan kunjungan ke Gereja Poh Sarang.