Jalur Kereta Api (KA) Nonaktif Cibatu-Garut-Cikajang sepanjang 47 km di Jawa Barat memiliki keunikan tersendiri. Stasiun Cikajang yang terletak di penghujung jalur, merupakan stasiun KA yang terletak di ketinggian di atas permukaan laut yang tertinggi di Indonesia, yaitu pada ketinggian 1.246 m di atas permukaan laut. Sementara jalur Garut-Cikajang yang dioperasikan pada tahun 1930 merupakan jalur KA terakhir yang dibangun dan dioperasikan di Pulau Jawa di masa Pemerintahan Hindia Belanda oleh Perusahaan KA milik Pemerintah yaitu Staatsspoorwegen (SS).
Sedemikian mempesonanya keindahan Kota Garut yang dulu dikenal dengan julukan Swiss van Java, menggelitik bintang komedian Hollywood, Amerika Serikat, yaitu Charlie Chaplin untuk mengunjunginya dengan menggunakan moda KA melalui Stasiun Cibatu pada tahun 1927 dan 1935. Sementara pada masa genting Perang Kemerdekaan Indonesia di tahun 1946, beberapa dinas Balai Besar (Kantor Pusat) Djawatan Kereta Api Republik Indonesia sempat dipindahkan dari Bandung ke Cisurupan (6 km utara Cikajang).
Pesona jalur KA nonaktif ini mendorong PT Kereta Api Indonesia (Persero) bersinergi dengan Kereta Anak Bangsa, untuk mengadakan kegiatan Napak Tilas Jalur KA Nonaktif Cibatu-Garut-Cikajang pada tanggal 21-23 Maret 2017. Kereta Anak Bangsa kembali dipercaya dan mendapat tugas untuk memandu kegiatan napak tilas yang diikuti oleh para jurnalis media massa dan komunitas pencinta KA ini. Beberapa jejak peninggalan bersejarah seperti bekas Stasiun Wanaraja, Garut, Bayongbong, Cisurupan, dan Cikajang dikunjungi. Tak ketinggalan pula, peserta diajak berjalan kaki menyusuri bekas Jembatan KA Cisurupan dan melintasi bekas sinyal muka Cikajang menuju emplasemen stasiun.
Untuk meningkatkan komunikasi dengan pemerintah daerah dan tokoh masyarakat setempat, maka diadakan pula kegiatan Forum Diskusi dan Silaturahmi dengan Pemerintah Kabupaten Garut serta dengan forum pimpinan Kecamatan Cikajang beserta tokoh masyarakatnya.