“The heritage of the past is the seed that brings for the harvest of the future”
= Wendell Phillips =
“Warisan sejarah dari masa silam adalah benih yang memberikan hasil panen di masa depan”
Kutipan ini menggambarkan betapa bernilainya warisan budaya masa lalu yang bila dikelola dengan baik akan dapat memberikan manfaat untuk masa depan. Hal ini tepat pula untuk menegaskan betapa bernilainya warisan sejarah perkeretaapian Indonesia yang dihasilkan dari perjalanan panjang perkeretaapian membangun peradaban nusantara. Bila warisan bersejarah perkeretaapian di Indonesia dapat dikelola dengan baik tentu akan memberikan manfaat yang tak hanya untuk saat ini namun juga untuk masa-masa mendatang.
Perjalanan panjang perkeretaapian hadir di bumi pertiwi ini telah meninggalkan banyak aset bersejarah, yang diantaranya adalah stasiun-stasiun KA bersejarah, baik yang berada di jalur KA aktif maupun nonaktif. Stasiun-stasiun KA bersejarah ini dapat dimanfaatkan tidak hanya sebagai prasarana transportasi namun juga dapat memberikan manfaat edukatif dan keekonomian bila dikembangkan sebagai destinasi wisata kesejarahan perkeretaapian.
Beranjak dari kepedulian untuk turut memberikan sumbangsih dalam melestarikan dan mengembangkan kawasan stasiun bersejarah perkeretaapian Indonesia ini, Yayasan Kereta Anak Bangsa dengan senang hati memenuhi undangan dari Indonesia Hidden Heritage untuk menjadi salah satu narasumber di program Indonesia Hidden Heritage Week 2021, khususnya di sesi diskusi tentang “Pengembangan Stasiun Kereta Api sebagai Objek Wisata Heritage”.
Pada sesi diskusi yang diselenggarakan secara daring melalui aplikasi zoom pada tanggal 26 Oktober 2021 ini, bertindak sebagai narasumber dari Yayasan Kereta Anak Bangsa adalah Bapak Ir. Tjahjono Rahardjo, M.A., penasihat senior dan sekaligus peneliti sejarah perkeretaapian Yayasan Kereta Anak Bangsa. Pak Tjahjono menyajikan paparan yang bertajuk “Warisan Sejarah Perkeretaapian dan Pariwisata”, yang menguraikan tentang potensi wisata dari stasiun dan jalur KA baik yang masih aktif maupun yang sudah nonaktif di Indonesia serta mencontohkan potensi serupa yang telah dikembangkan di negara-negara yang lain.