Jakarta, sang ibukota Indonesia, kian mengalami pertumbuhan populasi yang cepat dan mobilitas penduduk yang makin tinggi. Berbicara tentang Jakarta, tentu tidak bisa dilepaskan juga dengan keberadaan kota-kota penyangga di sekitarnya, yang membentuk kesatuan aglomerasi perkotaan yang bernama Jabodetabek, akronim dari Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi.
Jumlah penduduk Jakarta pada tahun 2019 mencapai lebih dari 11 juta jiwa, sementara populasi wilayah Jabodetabek, yang disebut juga Greater Jakarta pada tahun 2016 telah mencapai sekitar 31 juta jiwa. Bahkan, bila mengutip penelitian Global Overview of Megacities 2018 oleh Euromonitor International, jumlah populasi Greater Jakarta ini pada tahun 2030 diprediksikan akan menjadi yang terbesar di dunia, dengan jumlah penduduk sekitar 35,6 juta menggeser posisi Tokyo yang mengalami penyusutan populasi karena faktor usia. Data yang dirujuk dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek pada tahun 2018 menunjukkan terdapat 49,5 juta perjalanan per hari di wilayah Jabodetabek, namun penelitian yang dilakukan oleh Jabodetabek Urban Transportation Policy Integration (JUTPI) Phase 2 menunjukkan jumlah perjalanan terkini yang meningkat drastis menjadi 90-100 juta perjalanan per hari! Hal ini tentu bukan jumlah yang kecil.
Berbagai upaya kemudian dilakukan oleh Pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara/Daerah untuk dapat memfaslitasi jumlah perjalanan yang sangat besar itu terutama melalui peningkatan ketersediaan dan kualitas transportasi publik, termasuk juga moda transportasi Kereta Api. Peningkatan kualitas transportasi perkeretaapian juga harus ditunjang dengan prasarana atau infrastruktur stasiun KA yang memadai.
Stasiun di Jakarta kemudian mulai berbenah! Saat ini Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan sedang melakukan revitalisasi pada beberapa stasiun untuk meningkatkan daya tampung penumpang serta kapasitas dan frekuensi perjalanan KA. Stasiun Manggarai misalnya, direvitalisasi menjadi dua tingkat jalur KA dan gedung stasiun serta diproyeksikan untuk menjadi stasiun utama di Jakarta dengan pengoperasian sekaligus KA antarkota, KA Bandara dan KRL Commuter Line.
[foto udara Stasiun Manggarai, oleh Ian Antono – KAB untuk PT Kereta Api Indonesia (Persero) ]
Demikian pula Stasiun Jatinegara diperbesar dengan membangun gedung stasiun dua lantai serta melakukan penataan jalur KA untuk memfasilitasi pengoperasian jalur dwiganda Manggarai-Cikarang di masa depan. Satu catatan menarik, meski dilakukan penambahan gedung stasiun berskala besar, bangunan stasiun KA Manggarai dan Jatinegara peninggalan era kolonial yang merupakan cagar budaya perkeretaapian tetap dilestarikan dan tegak berdiri, meski kanopi stasiun telah dihilangkan untuk mengakomodasikan pembangunan gedung baru.
(foto udara Stasiun Jatinegara, oleh Ian Antono – KAB untuk PT Kereta Api Indonesia (Persero) ]
Penataan beberapa stasiun juga dilakukan terutama untuk meningkatkan kualitas integrasi antarmoda transportasi. PT Kereta Api Indonesia (Persero) berkolaborasi dengan PT MRT Jakarta (Perseroda) mewakili Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membentuk PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ) yang melakukan penataan integrasi stasiun-stasiun di wilayah Jabodetabek. Stasiun Pasar Senen misalnya, kini memiliki akses bagi pejalan kaki yang nyaman dan berkanopi untuk menuju ke stasiun atau berpindah ke moda transportasi lainnya. Integrasi di sisi utara stasiun dilakukan dengan penyediaan halte bus transjakarta. Kemudian lokasi menurunkan pelanggan angkutan daring dan area antrean angkutan bajaj disediakan di sisi selatan stasiun. Pelanggan juga dapat memanfaatkan area cerukan (lay-by) kendaraan untuk menaik-turunkan penumpang.
[foto kawasan Plaza Stasiun Pasar Senen, oleh Ian Antono – KAB untuk PT Kereta Api Indonesia (Persero) ]
Kemudian Stasiun Tanahabang kini memiliki wajah baru dengan penyediaan area perpindahan moda di utara stasiun. Di area tersebut, berbagai moda transportasi seperti bajaj, mikrolet, angkutan motor daring, berjajar rapi pada jalurnya masing-masing. Tersedia pula area menaik-turunkan penumpang dengan mobil pribadi, fasilitas kanopi untuk pejalan kaki serta halte bus Transjakarta. Penataan serupa juga dilakukan di Stasiun Juanda dan Stasiun Sudirman.
[foto udara Stasiun Tanahabang, oleh Ian Antono – KAB untuk PT Kereta Api Indonesia (Persero) ]