Pada hari Rabu, 12 September 2018 dilaksanakan kegiatan uji coba perjalanan kereta api ringan (LRT) Jakarta, dari Stasiun Velodrome ke Stasiun Boulevard Utara, di Kelapa Gading, yang juga dihadiri oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Para penumpang yang mengikuti uji coba sore itu datang dari berbagai kalangan, mulai dari masyarakat umum, para pegawai Kementerian Perhubungan, Pemda DKI, pegawai MRT Jakarta, mahasiswa STTD, anak-anak, dan juga dari komunitas disabilitas. Mereka kemudian langsung mengarahkan ke meja pendaftaran untuk mengisi daftar hadir dan diberi label berupa stiker sebagai tanda untuk mengikuti perjalanan uji coba yang berfungsi pula sebagai perlindungan asuransi. Kondisi stasiun Velodrome sendiri masih dalam proses penyelesaian akhir. Di lantai 2 tampak para pekerja sedang melakukan beberapa pekerjaan, yang nantinya akan menjadi fasilitas pendukung komersial. Fasilitas lain seperti toilet, musholla, lift, sudah tersedia dan dapat digunakan. Sementara itu Ticket Vending Machine (TVM) juga sudah terpasang namun belum difungsikan.
Tak berapa lama kemudian diumumkan bahwa kereta LRT akan datang, dan calon penumpang diarahkan menuju peron dengan melalui gate seperti di stasiun KRL. Karena masih bersifat uji coba, maka gate tersebut juga belum difungsikan. Berbeda dengan di stasiun KRL, untuk lebih menjamin keselamatan penumpang, maka peron di stasiun LRT dilengkapi dengan pagar pembatas dengan pintu otomatis. Pintu pembatas peron ini akan terbuka bersamaan dengan terbukanya pintu kereta LRT.
KA LRT buatan pabrik Hyundai Rotem dengan tampilan luar berwarna merah putih akhirnya tiba di stasiun Velodrome. Rangkaian yang terdiri dari 2 train set atau sebanyak 4 kereta, berhenti dengan mulus. Tak lama kemudian pintu LRT dibuka bersamaan dengan dibukanya pintu pagar pembatas peron. Tinggi peron stasiun tampak sejajar dengan lantai LRT dan nyaris tidak ada celah antara peron dengan kereta, sehingga sangat nyaman bagi penumpang dan memudahkan bagi pengguna kursi roda.
Dinginnya penyejuk udara langsung terasa ketika berada di dalam kereta. Jika dibandingkan dengan KRL komuter , LRT ini terasa lebih sempit. Fasilitas yang ada di dalam kereta antara lain kursi berwarna abu-abu, pegangan tangan, rak bagasi, dan tempat khusus bagi pengguna kursi roda yang terletak di sudut dekat persambungan. Fasilitas lainnya adalah CCTV, layar monitor informasi, alat pemadam api, interkom, juga tuas pintu darurat. Selain itu di dinding kereta terdapat petunjuk jika mengalami keadaan darurat dan petunjuk jalur evakuasinya.
Perjalanan dari stasiun Velodrome ke stasiun Boulevard Utara sepanjang 5,8 km ditempuh dalam waktu sekitar 15 menit dengan melewati beberapa buah stasiun yang masih dalam tahap penyelesaian. Selama perjalanan para penumpang disuguhi dengan pemandangan ibu kota dari ketinggian. Setibanya di stasiun Boulevard Utara, para penumpang sebagian turun untuk mengambil gambar kereta dan sebagian lagi asyik melakukan swafoto di dalam maupun di luar kereta. Di stasiun tujuan akhir ini kereta hanya berhenti sekitar 5 menit untuk kemudian kembali menuju stasiun Velodrome. Dalam perjalanan pulang, para penumpang dihibur oleh grup musik d’Masiv yang ikut serta dalam perjalanan uji coba kali ini. Suasana menjadi riuh karena para penumpang berkumpul dan ikut larut bernyanyi bersama sepanjang perjalanan. Perjalanan pulang ditempuh dengan waktu yang hampir sama yaitu sekitar 15 menit
Sesampainya di stasiun Velodrome, tampak para penumpang sudah menunggu dengan rapi di peron untuk mengikuti uji coba selanjutnya. Dengan tertib penumpang turun dari dalam kereta menuju pintu keluar. Dalam uji coba berikutnya, Gubernur DKI Jakarta Bapak Anies Baswedan dan rombongan juga bergabung, dan sama seperti para penumpang lainnya. Setelah melakukan registrasi, Pak Gubernur dan rombongan memasuki kereta yang telah disediakan. Beberapa saat kemudian kereta LRT pun berangkat menuju stasiun Boulevard Utara.