Lokomotif seri CC 200 merupakan lokomotif diesel elektrik berkabin ganda buatan General Electric yang mengawali era lokomotif diesel di perkeretaapian Indonesia. Didatangkan pertama kali di Indonesia pada tahun 1953 dengan jumlah keseluruhan 27 unit. Lokomotif jenis ini memiliki berat 96 ton dan berdaya mesin 1.750 hp. Lokomotif seri ini telah lama tidak beroperasi lagi dan mengingat nilai kesejarahan yang tinggi, organisasi pelestari perkeretaapian Indonesian Railway Preservation Society (IRPS), mengawali kegiatan pelestariannya dengan membentuk Friends of CC 200 untuk menyelamatkan lokomotif seri ini yang masih tersisa.
Kini, masih bisa dijumpai satu jenis lokomotif CC 200 yaitu dengan nomor CC 20015 yang menjadi koleksi Museum KA Indonesia di Ambarawa. Dan untuk memperingati serta memaknai kembali nilai historis dari sarana perkeretaapian ini, IRPS Wilayah Semarang bersinergi dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi IV Semarang dan mendapat dukungan sepenuhnya dari Yayasan Kereta Anak Bangsa menggelar acara yang bertajuk “65 tahun Masa Dinas Lokomotif CC 200 di Indonesia” yang diselenggarakan di Museum KA Indonesia di Ambarawa pada tanggal 24-25 November 2018.
Kegiatan ini digelar dalam format diskusi. Hadir sebagai narasumber antara lain, Bapak Tjahjono Rahardjo, Faishal Amar, dan Ratri Saraswati. Pak Tjahjono, yang juga menjadi penasihat IRPS dan mitra senior Kereta Anak Bangsa, berkisah tentang sejarah kereta api di era kemerdekaan, sementara Faishal, pencinta KA anggota IRPS Semarang, menyajikan pemaparan teknis dan masa dinas CC200, dan kemudian sebagai penutup, Ratri, akademisi dan juga anggota IRPS Semarang, mengajak berdiskusi mengenai hasil penelitiannya tentang jalur kereta api Kedungjati – Ambarawa. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, hadir pula kalangan pemerhati sejarah dan media massa. Acara ditutup dengan acara foto bersama dengan sang lokomotif CC200 15 yang kini ‘bermukim’ di Museum KA Ambarawa.