Aset-aset bersejarah perkeretaapian Indonesia saat ini, terutama yang terletak di jalur KA yang tidak lagi beroperasi, masih banyak yang kondisinya kurang terawat dan bahkan memprihatinkan. Tidak terkecuali pula aset-aset yang ada di jalur KA nonaktif Banjar-Pangandaran-Cijulang seperti bekas terowongan-terowongan KA.
Sebagai bagian dari upaya turut melestarikan aset bersejarah perkeretaapian Indonesia, Indonesian Railway Preservation Society (IRPS) Wilayah Bandung dan Yayasan Kereta Anak Bangsa memprakarsai dan melaksanakan kegiatan pembersihan dan pengecatan kembali dua terowongan di jalur KA nonaktif Banjar-Pangandaran-Cijulang yang diberi tajuk “Membersihkan Wajah Wilhelmina dan Juliana”.
Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 17-18 Agustus 2018 ini mendapat dukungan sepenuhnya dari PT Kereta Api Indonesia (Persero). Pada kegiatan tersebut, para pencinta KA, pencinta alam, dan juga Komunitas Rumah Plankton Pangandaran bergotong royong membersihkan mulut Terowongan Wilhelmina, yang merupakan terowongan KA terpanjang di Indonesia dan Terowongan Juliana yang dikenal dengan sebutan terowongan bengkok.
Setelah melakukan pembersihan dari rerumputan, semak belukar, dan lumut di sekitar mulut terowongan, selanjutnya dilakukan kegiatan pengecatan dinding mulut terowongan dengan cat warna putih dan hitam. Karena bertepatan pula dengan peringatan Hari Kemerdekaan ke-73 Republik Indonesia, maka Bendera Merah Putih pun turut dikibarkan di mulut terowongan. Kini kedua mulut terowongan telah tampil beda, lebih bersih, indah, dan terawat.