Bendungan Jatiluhur, atau yang memiliki nama resmi Bendungan Ir. H. Juanda terletak di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Bendungan ini adalah bendungan terbesar di Indonesia yang memiliki multifungsi, yaitu sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), penyediaan air irigasi, air baku minum, budi daya perikanan, pengendali banjir, sarana rekreasi dan olahraga perairan. Pembangunan Bendungan Jatiluhur dilakukan sejak tahun 1957 dan mulai beroperasi pada tahun 1967 dengan membendung aliran Sungai Citarum.
Pada awal pembangunan bendungan, akses jalan raya yang menuju area pembangunan bendungan kurang memungkinkan untuk mengangkut material pembangkit seperti turbin pembangkit. Karena turbin pembangkit didatangkan dari Italia menuju Pelabuhan Tanjung Priuk. Oleh karena itu, sekitar tahun 1959-1960 dibangunlah jalur kereta api dari Stasiun Purwakarta hingga kawasan pembangunan bendungan sepanjang sekitar 11 km terutama untuk pengangkutan material PLTA. Kini, sudah puluhan tahun jalur KA tersebut tidak digunakan lagi dan nyaris tidak dijumpai lagi bekas peninggalannya.
Untuk mendokumentasikan dan mempelajari jalur KA yang sudah tidak aktif ini, sekelompok pencinta KA menggelar kegiatan bertajuk “Historical Railway Trip” pada hari Minggu, tanggal 13 Januari 2019 dengan melakukan napak tilas menelusuri bekas jalur KA dari Stasiun Purwakarta hingga Bendungan Jatiluhur serta bekas jalur percabangan rel menuju bekas Depo Pertamina. Bekas jalur KA menuju Bendungan Jatiluhur telah berubah antara lain menjadi akses jalan raya. Jejak peninggalan yang masih bisa dijumpai adalah bekas pondasi jembatan yang membentang di atas Sungai Citarum di daerah Cikao serta potongan rel yang berada di kawasan Bendungan Jatiluhur.
Tim dari Yayasan Kereta Anak Bangsa turut serta dalam kegiatan napak tilas “Historical Railway Trip” ini bersama sesama rekan-rekan pencinta KA, dan hasil penelusuran ini selanjutnya akan didokumentasikan dalam bentuk tulisan dan foto dokumentasi sebagai salah satu materi rujukan dokumentasi jalur-jalur KA nonaktif di Indonesia. Tetap semangat untuk rekan-rekan pegiat “Historical Railway Trip”! Terus berkontribusi menggelar kegiatan edukatif napak tilas jalur-jalur KA nonaktif di Indonesia. Sukses!